Seputar Bumi Khatulistiwa

Selasa, 05 Juni 2012

Sang Melankolis




Setelah menjalani tes kepribadian, MELANKOLIS lah kepribadian  yang dominan dalam diri saya ini. Memang benar sekali saya adalah seseorang yang menyukai privasi dan kadang kala menyendiri dan jarang bergaul. Saya sering terlihat serius dan/atau sedih. Pribadi yang sangat perfeksionis cenderung membuatku sering menyalahkan diri sendiri dan menjadi rendah diri. Memiliki perasaan yang peka dan sensitif juga dapat membuatku jadi pendendam dan sering terlihat murung. Saya cenderung memilih pekerjaan yang membutuhkan pengorbanan dan ketekunan, sekali aku memilih sesuatu maka aku akan tetap setia mengerjakannya tapi untuk pilihan yang benar-benar tepat bagi-ku. Memang hidup-ku ini selalu dibuat dramatis dan optimal dalam menggunakan perasaan. Saya memang orang yang introvert apabila sedang berada dalam puncak sukacita, tapi saya juga kadang bisa menjadi lebih ekstrovert. No Problem. Inilah diriku ...



Memang ada 2 tipe yang dominan dalam pribadi saya ini selain Melankolis ada juga Phlegmatis. Setelah melakukan tes kepribadian nilai melankolis saya dapatkan 27 sedangkan phlegmatis saya dapatkan 25. Memang saya akui kepribadian phlegmatis pun ada yang menempel dalam pribadi saya. Tapi setelah saya analisis dan rasakan yang lebih condong adalah kepribadian Melankolis.

Ini adalah Seputar kepribadian Melankolis yang berhasil saya copy dari  penulis blog lain.

Melankolis berasal dari kata melanchole (bahasa Yunani) yang berarti empedu hitam. Dalam dunia psikologi, memang ada empat watak atau karakter manusia, yaitu Sanguinis, Koleris, Melankolis dan Plegmatis.
Kebanyakan orang menyimpulkan orang Melankolis itu “Cemen” karena sifat mereka yang sering melow. Padahal orang Melankolis itu orang yang luar biasa. Si sempurna, itulah julukan untuk orang-orang yang memilik karakter ini. Julukan ini diberikan untuk mereka karena para Melankolis selalu menginginkan segala hal berjalan dengan baik. Selain itu, para Melankolis juga seorang pengamat dan pendengar yang baik. Walaupun mereka cenderung pendiam, tapi bukan berarti mereka acuh akan sekitarnya. Mereka dapat menganalisa hal-hal disekelilingnya.
Sebagai seorang pengamat, mereka menyimpulkan segala hal yang mereka lihat, dengar dan rasakan sesuai definisi. Itulah istilahnya, “definisi”, langkah hati-hati yang selalu mereka lakukan. Walaupun mereka teliti dalam mengamati, mendengar dan menganalisa, terkadang sifat kehati-hatian mereka tersebut membuat mereka menjadi lambat dalam bertindak dan mengambil keputusan. Karena mereka membutuhkan waktu lebih lama dalam berfikir. Yah, walaupun tujuan mereka baik, yaitu untuk yang terbaik dan mencapai kesempurnaan.
Para Melankolis juga seorang pemerhati yang baik. Jika orang-orang disekitar kalian ada yang sangat perhatian, kemungkina besar orang tersebut memiliki watak Melankolis. Para Melankolis biasa perhatian pada orang-orang disekitarnya, seperti keluarga,sahabat, teman dan kekasih. Namun terkadang perhatiannya suka disalahtafsirkan oleh orang lain (terutama jika si Melankolis dan orang tersebut berbeda jenis kelamin).  Seolah ada udang di balik batu J. Jadi janganlah terkejut dengan orang yang suka perhatian. Para Melankolis melakukan hal ini semata-mata karena dirinya memang harus melakukannya karena ikatan di antara dirinya dengan orang tersebut. Entah sebagai anggota keluarga, sahabat, teman ataupun pacar.
Melankolis juga seorang pencinta keindahan. Maka dari itu, mereka akrab dengan seni dan otak kanan mereka lebih mendominasi dari otak kiri mereka. Namun bukan berarti para seniman pasti memiliki karakter Melankolis dan para ilmuwan tidak berkarakter Melankolis.
Salah satu seni yang kebanyakan Melankolis geluti adalah sastra atau dunia tulisan. Sangat mudah untuk mengetahui karya para Melankolis. Karena tulisan mereka begitu menyentuh dan terkesan pesimis. Itu karena isi tulisan mereka lebih menekankan pada perasaan. Para Melankolis mampu mendeskripsikan ide mereka dengan sangat baik melalui tulisan karena mereka memiliki kepekaan yang tinggi dan erat hubungannya dengan perasaan. Mereka dapat mendeskripsikan dengan baik sebuah perasaan hingga si pembaca dapat terhanyut dalam tulisannya.
Namun dengan kepekaanya, Melankolis dapat menjadi pribadi yang berbahaya. Untuk tingkat rendah, mereka dapat dikategorikan sebagai orang yang tidak suka disebut salah. Itu karena mereka selalu hati-hati dalam berencana dan bertindak. Jadi, jika mereka divonis bersalah, mereka sangat tidak suka. Dan untuk kategori yang besar, mereka adalah pendendam sejati. Sifat mereka yang peka ini mendorong kuatnya fikiran jangka panjang mereka, sehingga jika ada hal yang tak menyenangkan menusuk perasaanya secara berkelanjutan, mereka akan sangat marah dan terus menimbun perasaan marah ini hingga menjadi dendam. Untuk menghapus perasaan dendam ini, mereka butuh waktu yang sangat lama hingga bertahun-tahun.
Kembali pada julukan “cemen”, julukan ini diberikan mungkin karena para Melankolis cenderung pesimis dan sering merasa tertekan. Dua sifat tersebut, pesimis dan tertekan, memang fakta dari karakter ini dan juga menjadi sisi kekurangan karakter “Sempurna” ini. Namun ada alasan mereka tetap bergelut dalam sifat ini, yaitu mereka butuh kekuatan. Walaupun mereka “sempurna”, mereka tak berpendapat bahwa diri mereka bisa menaklukkan apa saja. Mereka butuh motivator dan sandaran yang mampu mendongkrak kekuatan mereka. Dan berbicara tentang kekuatan besar, tentu ini mengacu kepada Yang Maha Tinggi. Benar, Tuhanlah tempat ketergantungan mereka. Dengan sugesti mereka yang selalu menginginkan ekuatan besar sebagai penopang, ini membuat kebanyakan Melankolis dekat dengan Tuhan (religius).
Dalam muamalah, Melankolis cenderung dekat dan nyaman dengan para Plegmatis. Ini dikarenakan sifat kedua karakter ini tak jauh berbeda. Plegmatis yang memiliki julukan “Juru Damai” ini memang senang berada di belakang layar, dengan kata lain mereka orang yang kalem bahkan cenderung pendiam. Selain itu sifat mereka yang optimis dan “Speak Up” mampu mengubur sifat pesimis dari para Melankolis. Maka tak heran bila para Melankolis lebih menunjuk para Plegmatis untuk menjadi orang terdekatnya, baik itu sebagai sahabat ataupun teman hatinya.
Walaupun mereka merasa nyaman berada dekat para Plegmatis, ini bukan berarti mereka menjauh dari Koleris dan Sanguinis. Dua watak ini juga mempengaruhi hidup mereka dengan penuh warna. Melankolis tetap butuh Sanguinis dan Koleris dalam kehidupan mereka. Sanguinis sebagai penyeimbang, antara pendiam (Melankolis) dan cerewet (Sanguinis). Sedangkan Melankolis butuh Koleris dalam persaingan, antara “Si sempurna” dan “Si ambisius”.
Melankolis memang tak pilih-pilih dalam berteman, namun Melankolis sangat selektif dalam sharing. Dan tak diragukan, jika Melankolis akan cepat merasa nyaman dengan Plegmatis dan tak segan untuk “membuka diri” dengan mereka.(rei)

Apakah kalian termasuk orang yang MELANKOLIS seperti saya ?. Atau mungkin kalian lebih dominan pada kepribadian yang  SANGUINIS, KHOLERIS,  dan/atau PHLEGMATIS. Jika kalian ingin seperti saya bisa mengetahui kepribadian yang ada dalam diri masing-masing. Silahkan ikuti tes kepribadian dan download di sini . Selamat Mencoba !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar